Pementasan teater Posdaya

~Selamat datang di forum silaturrahmi mahasiswa KKN Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember~

Untuk menjalin keakraban dengan mahasiswa KKN se Kecamatan Gumukmas diadakanlah teater Posdaya. Teater ini dicetuskan oleh mbah Sukarno, seniman yang melestarikan budaya Jawa, yang bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Gumukmas. Proses persiapan pagelaran seni wayang ini dibantu dan dibimbing
secara penuh oleh beliau yang juga selaku pencipta lagu Posdaya dan Gemar Minum Susu. Hampir seluruh mahasiwa KKN Kecamatan Gumukmas gelombang II tahun 2014 termasuk dosen pembimbing lapangan turut terlibat dalam pementasan ini.
foto bersama wayang teater posdaya

Selain itu juga ada para pengrawit yang mengiringi jalannya cerita, peran serta sinden dan ibu – ibu Dharmawanita yang menyanyikan beberapa lagu termasuk lagu Posdaya dan lagu Gemar Minum Susu. Lakon yang ditampilkan berjudul Baratayudha Jayabinangun yang membawa pesan moral bagi penonton. Kegiatan ini dimulai dengan casting peran pada persuli kedua di Desa Mayangan. Kemudian dilanjutkan dengan latihan di rumah mbah Karno selama masa KKN dan di gedung rektorat lantai 1 selama 5 hari ketika telah berakhir masa KKN.
Jerih payah selama latihan terbayar dengan riuhnya tepuk tangan penonton yang memenuhi lapangan
utara gedung Soetardjo UNEJ di malam pementasan hari Sabtu tanggal 13 September 2014 yang sekaligus merupakan acara upacara penarikan mahasiswa KKN. Alunan gamelan disertai lagu KKN Posdaya mengiringi penampilan para pemeran yang dibalut busana khas legenda Mahabarata.
Berikut adalah daftar pemeran tokoh drama pagelaran seni wayang tersebut. Fairuztya sebagai Dewi Kunti, Moh. Saiful Hasan sebagai Basudewa, Jainur sebagai Begawan Druwoso, Nency sebagai Bibi Nada, Afif sebagai Kusir Adirata, Denis Setiawan sebagai Semar, Dodon sebagai Gareng, Miftachul sebagai Petrok, Bayu sebagai Bagong, Oki sebagai Arjuna, P. Nur Hadi Sasmita sebagai Begawan Abiyoso, P. Teguh sebagai Batara Guru, P. Eko sebagai Batara Narada, Ricky sebagai Karno, Agung sebagai Duryudana, Antoni sebagai Krisna, Fakhrur sebagai Salya, Danang sebagai Hardowalika, Purwadi sebagai Residurno, Yoga sebagai Bima, Rizal sebagai Kartomarmo, Andri sebagai Dursasono, Oktarisa, Rahma, Febri,
Tyas, Denok, Virda, Arum, Dita, Riska, Ulifa sebagai Bidadari.
Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah kondisi jalan antara posko KKN Kepanjen dengan kediaman mbah Karno yang kurang kondusif, jadwal latihan yang terlalu malam, dan durasi cerita terlalu panjang menyebabkan penonton merasa bosan. Walaupun demikian, semua yang terlibat dalam kegiatan ini merasa puas dan bangga karena dapat menyampaikan pesan moral lewat sentuhan teater tradisional.(*) 
Previous
Next Post »